Jumat, 15 Juli 2011

Sandi Vigenère

Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi subtitusi polialfabetik. Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan sandi yang disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (1553); dan disempurnakan oleh diplomat Perancis Blaise De Vigenere, pada 1586. Pada abat ke-19, banyak orang yang mengira Vigenère adalah penemu sandi ini, sehingga, sandi ini dikenal luas sebagai "sandi Vigenère".
 
Sandi ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, sandi ini dijuluki le chiffre indéchiffrable (bahasa Prancis: 'sandi yang tak terpecahkan'). Metode pemecahan sandi ini baru ditemukan pada abad ke-19. Pada tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara untuk memecahkan sandi Vigenère. Metode ini dinamakan tes Kasiski karena Friedrich Kasiski-lah yang pertama mempublikasikannya.

Sandi Vigenère sebenarnya merupakan pengembangan dari sandi Caesar. Pada sandi Caesar, setiap huruf teks terang digantikan dengan huruf lain yang memiliki perbedaan tertentu pada urutan alfabet. Misalnya pada sandi Caesar dengan geseran 3, A menjadi D, B menjadi E and dan seterusnya. Sandi Vigenère terdiri dari beberapa sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda.
Tabel Vigenère

Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang disebut tabel Vigenère (gambar). Tabel Vigenère berisi alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan sandi Caesar. Setiap huruf disandikan dengan menggunakan baris yang berbeda-beda, sesuai kata kunci yang diulang
Misalnya, teks terang yang hendak disandikan adalah perintah "Serbu Berlin":
serbuberlin
Sedangkan kata kunci antara pengirim dan tujuan adalah "Pizza"
"PIZZA" diulang sehingga jumlah hurufnya sama banyak dengan teks terang:
PIZZAPIZZAP
Huruf pertama pada teks terang, S, disandikan dengan menggunakan baris berjudul P, huruf pertama pada kata kunci. Pada baris P dan kolom S di tabel Vigenère, terdapat huruf H. Demikian pula untuk huruf kedua, digunakan huruf yang terletak pada baris I (huruf kedua kata kunci) dan kolom E (huruf kedua teks terang), yaitu huruf M. Proses ini dijalankan terus sehingga
Teks terang:
serbuberlin
Kata kunci:
PIZZAPIZZAP
Teks bersandi:
HMQAUQMQKIC
Proses sebalinya (disebut dekripsi), dilakukan dengan mencari huruf teks bersandi pada baris berjudul huruf dari kata kunci. Misalnya, pada contoh diatas, untuk huruf pertama, kita mencari huruf H (huruf pertama teks tersandi) pada baris P (huruf pertama pada kata kunci), yang terdapat pada kolom S, sehingga huruf pertama adalah S. Lalu M terdapat pada baris I di kolom E, sehingga diketahui huruf kedua teks terang adalah E, dan seterusnya hingga didapat perintah "serbuberlin".
Enkripsi (penyandian) dengan sandi Vigenère juga dapat dituliskan secara matematis, dengan menggunakan penjumlahan dan operasi modulus, yaitu:

C_i \equiv (P_i + K_i) \mod 26

atau C = P + K - 1 kalau jumlah dibawah 26 & - 27 kalau hasil jumlah diatas 26
dan dekripsi,

P_i \equiv (C_i - K_i) \mod 26

atau P = C - K + 1 kalau hasilnya positif & + 27 kalau hasil pengurangan minus

Keterangan: Ci adalah huruf ke-i pada teks tersandi, Pi adalah huruf ke-i pada teks terang, Ki adalah huruf ke-i pada kata kunci, dan mod adalah operasi modulus (sisa pembagian).

Sumber : wikipedia

Minggu, 03 Juli 2011

Stairs To The Sky (Jawaban)

Ini adalah jawaban dari teka-teki Stairs To The Sky  buatan Kira Yagami.
Berikut adalah jawaban beserta penjelasannya :

Pertanyaan :
1. Apa yang akan aku lakukan di tempat itu ?
Jawaban : Jalan-jalan sambil berwisata di tempat-tempat bersejarah, itulah maksud dari "Selalu ingin pergi ke tempat ini, di tempat ini aku ingin merenung, mengenang puing puing tanah heksagon yang pernah di bela jendral raksasa bertubuh kerdil".

2. Apa nama tempat itu ?
Jawaban : Menara Eiffel.
Penjelasan : Ayam jantan setengah iblis, tanah heksagon, jendral raksasa bertubuh kerdil, semua ungkapan itu mengacu ke negara PERANCIS (Ayam jantan adalah julukan timnas sepakbola Perancis, heksagon adalah bentuk diagonal geografis Perancis, dan jendral raksasa bertubuh kerdil adalah julikan yang di berikan kepada Napoleon Bonaparte, seorang Jenderal besar yang mempunyai tubuh "cebol". . .
Ada juga ungkapan "tangga menuju langit", itu adalah ungkapan yang mengacu kepada dari menara Eiffel, sebuah bangunan di negara PERANCIS yang memiliki bentuk mirip tangga (jika dilihat dari kejauhan). . .

Surat misterius


Original Puzzle By Liyudza

Langsung saja..
Di negeri Paman Sam, sehabis Artery (bandku) konser amal, aku di kejutkan dengan seorang penggemar yang menabrakku, penggemar itu seorang gadis (anggaplah dia gadis yang cukup cantik). Dia memberi selembar kertas bertuliskan "Grunge never die". Tapi setelah memberiku kertas, dia bunuh diri dengan menambrakkan dirinya pada Bus Way versi Amerika!
Innalillahii.. 

Setelah aku kembali ke penginapan, aku membuka kertas yang di berikan gadis tadi, ku baca dengan sungguh-sunguh, isinya :

- Aku adalah si kidal pirang, aku benci dengan hidupku.
- Aku adalah lembaran lusuh tempat mereka (penyair) menuangkan pikiran yang berontak.
- Aku terletak di auku Dragon Ball Amerika..
 
Sekarang pertanyaannya :

1. Siapakah yang dimaksud "aku" dalam surat si gadis ?
2. Apakah benda yang di maksud pada surat itu?
3. Dimana benda itu tersimpan ?

Nyanyian Dewa-Dewi (File 1)


Title : Nyanyian Dewa-Dewi  (File 1)
Level : Hard
Original Case By Rifan Ex33.

Hari ini tanggal 9 pebruari 2012, hari dimana aku tiba di ibukota Jakarta, beragam kegiatan kulakukan untuk tugas kuliah, secara ini adalah studi tour fakultas kami, semuanya berjalan lancar sampai tanggal 12 Februari, yosh setelah ini kami cuma akan jalan jalan saja lagi sampai tanggal 15 nanti,
Tanggal 13 kami pergi ke pusat perbelanjaan, disana aku melihat para polisi sedang panik, aku tanya mereka ternyata ada surat ancaman yang menurut mereka sangat serius, inilah suratnya :

"Saat Aphrodite jatuh ke bumi, habislah air bersama dengan telur ikan yang baru menetas dimana akan menyelamatkan dua horizon kasih sayang, di sana terletak sebuah api kebencian di sangkar pelopor burung raksasa yang menguasai langit biru, dalam detik-detik akhir, teriakan teriakan yang terdengar membahana beratus ratus meter jauhnya bagaikan suara mengejar cahaya yang tak berujung, setelah dia berubah menjadi "jam dengan hapusan meter sebelumnya" akan ku letakkan 2 buah titik dua ( : ) agar kalian menemukan aku saat aku meledak" Nyanyian Dewa-Dewi. . . .

Sekarang pertanyaannya :
1. Tanggal dan jam berapa ledakan akan terjadi ??
2. Dimana tempatnya ??
3. Apa kode untuk membatalkan ledakan ??

5 Macam Chiper Code

1. Cipher Klasik.

Sejarah Cipher pena dan kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai cipher klasik.
Contoh:
- Cipher transposisi (Anagram) atau pengacakan huruf pada sebuah kata.
Misal, kata DAUN MUDA ditransposisi menjadi MANA DUDU atau MADU ADUN.


2. Caesar Cipher (Cipher Substitusi)

Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar
Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar chiper), untuk
menyandikan pesan yang ia kirim kepada para gubernurnya. Setiap huruf
digeser maju sebanyak tiga huruf. Dan untuk mendekripsi cipherteks
cukup dengan menggeser mundur sebanyak tiga huruf.
Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari
susunan abjad. Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf
(yaitu key = 3).
Tabel substitusi: (A = D)

pl : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

Contoh:
DAUN MUDA
disamarkan menjadi:
GDXQ PXGD


3. Sandi Geser (Shift Cipher)
Sandi geser (shift cipher) merupakan generalisasi dari Sandi Caesar,
yaitu tidak membatasi pergeseran sebanyak tiga huruf. Jadi ada
sebanyak 26 kunci pergeseran yang bisa digunakan.
Khusus untuk K = 13 sering disebut dengan Sandi ROT-13. Kata ROT-13
diambil dr bhs Inggris yg artinya adalah Rotate by 13. Sebenernya ini mirip Caesar Chiper, bahkan sangat mirip! klo misalnya di Caesar Cipher kita bebas menentukan key nya, nah di ROT-13 tu key-nya adalah 13, jadi abjad di geser 13 digit. jadi tidak ada key untuk cipher ini.

Plaintext A BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Ciphertext N OPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLM

4. Sandi Permutasi (Transposisi)

Sandi Permutasi sering juga disebut dengan sandi transposisi, sebab
metode enkripsi yang digunakan tidak seperti pada algoritma sandi
pada umumnya, tetapi dengan mengganti urutan huruf pada plainteks.

Ada banyak metode dan variasi sandi transposisi. Berikut ini diberikan beberapa contohnya.
Contoh. Diberikan plainteks “BELAJAR SANDI ITU MUDAH”. Selanjutnya
tulis plainteks secara horizontal dengan lebar kolom tetap, misalkan lebarnya 5, dalam hal ini kuncinya adalah 5. Diperoleh:

B E L A J
A R S A N
D I I T U
M U D A H

Maka cipherteksnya dibaca secara vertikal, yaitu “BADMERIULSIDAATAJNUH”.
Metode lainnya bisa ditulis secara zig-zag, melingkar, dan sebagainya. Makanya banyak yg menyebutnya Sandi Ular.


5. cipher feedback(CFB)
Pada mode cipher feedback, data dienkripsikan dalam unit yang lebih kecil daripada ukuran blok, misalnya dienkripsikan satu karakter setiap kalinya (ini disebut CFB 8-bit). Unit yang dienkripsikan dapat berupa bit per bit (jadi seperti cipher aliran), 2 bit, dan seterusnya. Secara umum, CFB n-bit mengenkripsi plainteks sebanyak n bit setiap kalinya, yang mana n <= ukuran blok.
Dengan kata lain, CFB mengenkripsikan cipher blok seperti pada cipher aliran.

Mode CFB membutuhkan sebuah antrian (queue) yang berukuran sama dengan ukuran blok masukan.

Tinjau mode CFB 8-bit yang bekerja pada blok cipher berukuran 64-bit (setara dengan 8 byte). Algoritma enkripsi dengan mode CFB adalah sbb (lihat Gambar 1):
1. Antrian diisi dengan IV (initialiazation vector) seperti pada mode CBC.
2. Enkripsikan antrian dengan kunci K. Delapan bit paling kiri dari hasil enkripsi berlaku sebagai keystream yang kemudian di-XOR-kan dengan karakter 8-bit dari plainteks menjadi karakter 8-bit pertama dari cipherteks. Karakter cipherteks ini dikirim (pada aplikasi komunikasi data) atau disimpan (pada aplikasi penyimpanan data). Salinan (copy) dari karakter cipherteks ini juga dimasukkan ke dalam antrian (menempati 8 posisi bit paling kanan antrian), dan semua bit bit-bit lainnya di antrian digeser ke kiri menggantikan 8 bit pertama yang sudah digunakan.
3. Karakter plainteks berikutnya dienkripsikan dengan cara yang sama seperti pada langkah 2.
4. Dekripsi dilakukan sebagai kebalikan dari proses enkripsi. 
  

 Sumber : Net Detective Indonesia